Dampaknya juga terlihat pada penurunan kualitas hidup sehari-hari. Memutuskan untuk membatasi pengeluaran atau menunda keinginan pribadi untuk melunasi utang dapat berdampak pada kebahagiaan dan kesejahteraan sehari-hari.
Penurunan kualitas hidup ini semakin terasa ketika masyarakat merasa harus mengorbankan kebutuhan dasar untuk memenuhi kewajiban finansial.
Penting bagi pemilik utang untuk bekerja lebih keras menyelesaikan permasalahan utangnya. Selain kerja keras sebagai jalan menuju bumi, doa juga harus diangkat sebagai jalan menuju surga, agar hutang yang menggunung dapat teratasi.
“Nenek Njengeno kok Angel Ra Due Duik, Neng Ndi-ndi Hutang Wes Ra ditipu, Bank Neng masuk daftar hitam, karena Konco Ra ditipu, hutangmu bagaikan gunungkata Gus Iqdam menggambarkan seseorang yang sudah tidak dipercaya lagi oleh berbagai pihak terkait utang, karena utangnya banyak dan belum terbayar.
Oleh karena itu, solusinya menurut Gus Iqdam adalah bertawakal kepada Allah, menyelenggarakan ibadah, mengamalkan ketakwaan. Wiridan, sholawat nariyah dibaca.
“Nek deute wis nemen, sholawat Nariyah woconen doa bakdo, ping 41. Suatu tujuan, bekema deute dibayar, Insya Allah akan berakhir. Sayang sekali jika terlilit hutang.” kata Gus Iqdam, dalam unggahan video singkatnya TIK tok akun @koneng.ireng.
Kurang lebih artinya jika Anda mempunyai banyak hutang, bacalah doa Nariyah setiap selesai shalat sebanyak 41 waktu. Insya Allah selesai, bahkan mungkin yang memberi hutang pun akan lupa.