Maulid Nabi merupakan momen istimewa bagi umat Islam untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Apa yang kamu lakukan di hari Maulid Nabi?
Perayaan Maulid Nabi diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta terhadap Nabi Muhammad SAW. Acaranya mungkin berbeda untuk tiap daerah.
Amalan yang sering dilakukan adalah mengucap syukur di hari kelahiran. Lantas, amalan apa saja yang bisa dilakukan saat perayaan ini? Mari kita lihat lebih jauh.
Pengertian Maulid Nabi
Maulid Nabi merupakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan umat Islam di berbagai negara, khususnya di bulan Rabiul Awal.
Menurut artikel tersebut Peringatan Maulid Nabi ditulis oleh Moch. Yunus yang muncul Jurnal Humaniora Jilid 5 Nomor 2 Edisi Juni 2019 Maulid Nabi merupakan penghormatan dan pengingat akan kebesaran dan keteladanan Nabi Muhammad SAW dengan berbagai bentuk kegiatan budaya, ritual, dan keagamaan. Oleh karena itu, amalan Maulid Nabi merupakan salah satu upaya memperingati kelahiran Nabi dan mengingat perjuangannya.
Amalan Maulid Nabi melibatkan berbagai kegiatan ibadah yang mendekatkan umat kepada ajaran Islam, baik berupa bacaan shalawat, shalawat maupun dzikir. Beberapa diantaranya juga diiringi dengan acara pengajian, ceramah agama dan pembacaan kisah hidup Nabi Muhammad SAW.
Mengapa merayakan hari lahir nabi?
Ada beberapa alasan mengapa umat Islam merayakan Maulid Nabi. Dikutip dari Berdiskusilah secara cerdas dan mendalami dalil syar’i Maulid Nabi Oleh Muhammad Ahmad Vad’aq, Maulid Nabi tidak hanya sekedar perayaan kelahiran manusia biasa, namun juga merupakan bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Menurut Imam As-Suyuthi, peringatan tersebut termasuk dalam kategori bid’ah hasanah atau bid’ah yang baik dalam Islam. Sebab, perayaan Maulid Nabi dilakukan untuk meningkatkan kecintaan dan keteladanan masyarakat kepada Nabi Muhammad SAW.
“Menunjukkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW dengan memperingati hari kelahirannya adalah amalan yang dianjurkan,” jelas Imam As-Suyuthi seperti dikutip dalam buku tersebut. terjemahan Husnul Maqshid dan Amalil Maulid disusun oleh Sya’roni As-Samphuriy.
Lalu apa yang dimaksud dengan bid’ah? Bid’ah adalah sesuatu yang diciptakan dan sebelumnya tidak ada. Inilah makna etimologi bid’ah yang paling tepat menurut pendapat para ulama. Bid’ah terbagi menjadi dua bagian.
Pertama, sesuatu yang diciptakan dan bertentangan dengan Al-Qur’an, Sunnah, Atsar atau Ijma’ disebut bid’ah sesat karena bertentangan dengan dalil-dalil syariat.
Kedua, kebaikan yang diciptakan dan tidak ada yang mempermasalahkannya, yang disebut bid’ah, tidak tercela karena sesuai syariat. Karena dianggap baik menurut syariat, maka bid’ah ini juga dianggap baik karena tidak bertentangan dengan dalil yang ada.
Asy-Syafi’i menjelaskan, alasan Umar bin Khathtab RA memuji dan menganjurkan pelaksanaan qiyam Ramadhan berjamaah meski disebut sesat, karena amalan tersebut tidak bertentangan dengan Al-Qur’an, sunah, atsar, atau syariat. ijma’. Imam Syafi’i RA menyatakan: “Kebaikan yang diciptakan dan tidak ada yang membantahnya adalah bid’ah yang tidak tercela.”
Apa yang harus dilakukan pada hari lahir Nabi?
Ada beberapa amalan Maulid Nabi yang sering dilakukan umat Islam sebagai bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW. Merujuk pada sumber sebelumnya, Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan sejumlah amalan yang dilakukan saat Maulid Nabi.
“Tentang amalan yang dilakukan pada saat Maulid hendaknya dibatasi pada hal-hal yang mencerminkan rasa syukur kepada Allah SWT, seperti tajwid, memberi makan, sedekah, dan lantunan sholawat Nabi serta syair tentang asketisme. Hal-hal lain yang harus diperhatikan lagu, permainan, dan lain-lain: jika hal itu mubah dan membawa kesenangan yang berhubungan dengan hari Maulid, maka sah saja dimasukkan ke dalam acara Maulid, sedangkan jika haram atau makruh maka harus dimasukkan.” jelas Al-Hafizh Ibnu.
Selain amalan di atas, masih ada beberapa amalan lain yang bisa dilakukan umat Islam saat memperingati Maulid Nabi. Merangkum sumber-sumber di atas, berikut beberapa di antaranya:
1. Membaca Sirah dan Kisah Nabi
Salah satu amalan yang dianjurkan di hari Maulid Nabi adalah membaca sirah atau kisah hidup Nabi Muhammad SAW. Dalam sirah ini umat Islam dapat mengenang kehidupan Nabi Muhammad SAW, bagaimana beliau membawa perubahan besar bagi peradaban manusia melalui ajaran Islam.
2. Membacakan doa kepada Nabi
Amalan Maulid Nabi lainnya adalah memperbanyak salat kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi bersabda: “Barangsiapa yang mendoakanku satu kali, maka Allah akan mendoakannya sepuluh kali.” (HR Muslim)
Sholawat merupakan salah satu wujud penghormatan dan kecintaan umat Islam kepada Nabi SAW, sekaligus sebagai cara mendapatkan syafaat di akhirat. Membaca doa Maulid Nabi merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan oleh para ulama.
3. Bersedekah
Sedekah juga termasuk dalam amalan Maulid Nabi. Dalam perayaan kali ini, umat Islam diajak untuk berbagi kepada sesama, terutama kepada fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang membutuhkan.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 267,
يٰٰاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰامَنُوْٓا انْف di atas لَتَيَمَّمُوا الْخّمُوا الْخْهِيَبِي َيَيّهَا الَّذِينَ فِقُوْنَ وَلَك الّّلََ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ 267
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih apa yang buruk untuk dibelanjakan, meskipun kamu tidak ingin mengambilnya. ., kecuali d’melototkan matamu (dengan enggan) ke arahnya. Ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.’
Amalan ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya bersedekah. Dalam tradisi Maulid Nabi, sedekah sering diberikan dalam bentuk pemberian makanan, pakaian, dan santunan kepada anak yatim.
4. Menyelenggarakan kajian atau majelis ilmu pengetahuan
Amalan lain yang sering dilakukan di hari Maulid Nabi adalah mengadakan pengajian atau silaturahmi. Acara ini diisi dengan tausiyah yang membahas tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW dan bagaimana umat Islam dapat meneladani akhlak dan ajarannya.
Majelis Maulid diadakan untuk mengingatkan kita akan kisah terbaik yaitu sirah nabawiyah yang sangat penting untuk menguatkan hati kita.
5. Berdzikir dan berdoa bersama
Dzikir dan doa bersama juga menjadi bagian dari amalan Maulid Nabi. Doa bersama ini dipanjatkan untuk memohon keberkahan kepada Allah SWT dan keselamatan umat Islam di dunia dan akhirat.
Dzikir yang dilakukan dengan penuh ketaqwaan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW.
Perayaan ini juga sebagai sarana mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan keimanan. Seperti disebutkan dalam Husnul Maqshid dan Amalil Maulid Menurut Imam As-Suyuthi, peringatan Maulid Nabi merupakan saat yang membawa keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.