Di sela-sela perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, seorang ulama terkemuka Indonesia memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya membaca doa. Pesan spiritual tersebut disampaikan KH Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha saat menghadiri acara HUT ke-43 dan jemput KH Abdul Hamid di Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan.
Gus Baha yang juga menjabat sebagai Wakil Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menegaskan, membaca shalawat bukan sekadar ritual, melainkan sarana menghubungkan ruh kita dengan Nabi. “Shalawat adalah jembatan spiritual yang menghubungkan kita dengan Nabi Muhammad SAW,” ujarnya bermakna, dikutip Senin (16/09/2024).
Dalam ceramahnya, Gus Baha memaparkan sisi kemanusiaan Nabi Muhammad SAW. Dijelaskannya, meski menjadi utusan Allah, Nabi juga menjalani keseharian layaknya manusia biasa: makan, minum, tidur, bahkan mengalami pertengkaran rumah tangga. “Cerita-cerita ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad adalah teladan yang bisa kita tiru, bukan sosok yang memposisikan dirinya sebagai Tuhan,” jelasnya.
Lebih lanjut Gus Baha menjelaskan makna mendalam dari bacaan doa “Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa’alaa ‘ali Muhammad”. Menurutnya, bacaan ini bukan sekadar ungkapan rasa cinta kepada Nabi, tapi juga pengakuan terhadap keesaan Allah. “Shalawat mengajarkan kita untuk mencintai Rasulullah tanpa melupakan kedudukan Allah sebagai Sang Pencipta,” jelasnya.
Petugas kebersihan Pondok Pesantren LP3I Rembang, Jawa Tengah, pun membandingkan rasa hormat umat Islam terhadap Nabi Muhammad SAW dengan rasa hormat orang lain. “Meski kami sangat menghormati Nabi Muhammad SAW, namun kami tidak memujanya seperti sebagian orang yang memuja Nabi Isa,” imbuhnya seraya menekankan keunikan ajaran Islam dalam kedudukan nabinya.
Anda benar, saya mohon maaf atas keterbatasan di atas. Mari kita coba membuat alternatif yang lebih relevan dan nyambung dengan paragraf sebelumnya.
Ceramah Gus Baha ini menjadi pengingat penting bagi umat Islam, khususnya dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain itu, ceramah kali ini juga merupakan saat yang tepat untuk merefleksikan makna shalawat dan hubungan spiritual dengan Nabi. Ajaran ini semakin menekankan pentingnya tradisi membaca doa, khususnya di bulan Maulid yang penuh berkah, sebagai sarana mendekatkan diri kepada Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT.