Karomah kedua yang banyak dikenal adalah kisah meninggalnya seorang laki-laki yang sering mengunjungi tempat perjudian.
Tidak ada yang berduka atas kepergiannya kecuali istri dan anak-anaknya. Dalam kesedihannya, sang istri meminta petunjuk kepada Tuhan tentang cara merawat jenazah suaminya yang tidak mendapat perhatian dari masyarakat setempat.
Dalam doanya, sang istri bertanya kepada Allah, “Ya Allah, bagaimana dengan jenazah suamiku? Apakah aku harus membuangnya ke sungai?”
Abah Guru Sekumpul kemudian datang membantu, menunjukkan kekuatan dan pengaruhnya untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam situasi sulit ini.
Karomah ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan kecintaan Abah Guru Sekumpul terhadap masyarakat.
Kisah-kisah karomah Abah Guru Sekumpul tidak hanya menggambarkan kemurahan hatinya namun juga menunjukkan bahwa pengaruhnya melampaui batas ruang dan waktu.
Ketiga kisah ini menggambarkan pengaruh dan dedikasi Abah Guru Sekumpul terhadap orang lain.
Karamah-karamah ini memberikan gambaran bahwa Abah Guru Sekumpul bukan hanya seorang ulama kharismatik namun juga seorang wali Allah yang berkeistimewaan membantu dan memberi dampak positif dimanapun beliau berada.
Meski telah meninggal dunia, kisah-kisah tersebut terus menginspirasi banyak orang hingga saat ini.
Keberadaan dan karamah Abah Guru Sekumpul menunjukkan bahwa ulama berperan penting dalam membimbing dan menginspirasi umat.
Melalui berbagai karamahnya, Abah Guru Sekumpul masih dikenang dan dihormati sebagai salah satu ulama besar yang mempunyai pengaruh besar.