Martapura kembali berduka, sosok ulama KH Masdar yang luar biasa meninggal dunia – Radio Suara Banjar

Martapura kembali berduka, sosok ulama KH Masdar yang luar biasa meninggal dunia – Radio Suara Banjar

  • July 24, 2024

Ribuan pelayat dengan khidmat menghadiri prosesi pemakaman ulama Martapura KH Masdar bin H Umar di Desa Sungai Tuan, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Selasa (23/7/2024) sore.

Bupati Banjar H Saidi Mansyur beserta Wakil Bupati Habib Idrus Al Habsyi dan sejumlah pejabat Pemkab Banjar hadir di antara para pelayat.

Martapura kembali berduka, sosok ulama KH Masdar yang luar biasa meninggal dunia – Radio Suara Banjar
Acara diawali dengan pembacaan Surah Yasin yang dipimpin oleh Imam Musala Ar Raudhah Sekumpul Tuan Guru Sa’duddin.

Seusai pemakaman, Bupati Banjar H Saidi Mansyur mengaku sudah berbagi kenangan dengan almarhum selama tiga tahun terakhir dan juga dengan Wakil Bupati, selalu meminta doa bersamanya terkait perencanaan pembangunan. Menurutnya, almarhum adalah seorang ulama yang sangat terbuka.

Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan, kata Saidi sambil mendoakan.

Ia mengagumi antusiasme luar biasa para pelayat yang menghadiri pemakaman. Hal ini menunjukkan bahwa beliau merupakan ulama istimewa yang dicintai masyarakat Kabupaten Banjar. Namun, lanjut Saidi, ia menyadari bahwa setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Tak lupa Saidi mengajak kita berdoa bersama untuk yang terbaik bagi almarhum.

 

KH Masdar adalah ustadz sepuh Datuk Kalampayan yang tinggal di Desa Sungai Tuan, Kecamatan Astambul. Saya adalah teman sekolah (di bank saya) Abah Guru Sekumpul ketika saya masih menjadi santri di Pondok Pesantren Darussalam Martapura.

Meski berteman, Guru Masdar mengakui Abah Guru Sekumpul sebagai gurunya. KH Masdar lahir di Sungai Tuan, Martapura pada tahun 1940 M, Ayahnya adalah seorang ulama bernama H Umar sedangkan Ibunya bernama Hj Galuh dan dia juga merupakan putri dari orang terhormat di Sungai Tuan bernama H Makmun.

KH Masdar merupakan anak tunggal yang tidak memiliki saudara kandung. Latar belakangnya adalah ketika masih kecil sekitar tahun 1950 M ia bersekolah di Sulamul Ulum, salah satu Pondok Pesantren desa Dalam Pagar yang masih eksis hingga saat ini. Ia belajar disana selama 3 tahun, lalu akhirnya melanjutkan di Pondok Pesantren Darussalam Martapura.

Ia adalah orang yang cerdas dan mempunyai otak yang tajam. Bukti ketajaman otaknya terlihat dari kemampuannya menghafal Al-Quran dan berbagai kitab sejak ia berusia 15 tahun.