Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Kepala Inspektorat Kalsel Akhmad Fydayeen pada Kamis membuka acara Gema Maulid 40 Malam hari kedua yang bertempat di Gedung Mahligai Pancasila Kota Banjarmasin. (5/09/2024) sore.
Kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah ini diawali dengan pembacaan Maulid Habsyi dari rombongan Abnaul Habaib dari Allak. Usai membaca Al-Qur’an, seorang Qoriah Gusti Aisyah Nur Khaliza.
Pembacaan doa kemudian dipimpin oleh Sayyidil Walid Al-Habib Ali bin Abdullah Alaydrus, Pengurus Majelis Ihya Ulumudin Guntung Papuyu.
“Nabi Muhammad SAW adalah seorang pemimpin besar yang memberikan teladan bagi seluruh umat manusia dan juga seluruh dunia. Untuk itu rasanya tidak berlebihan jika kita meneladani dan mencintai Rasulullah dengan memperbanyak shalat”, Gubernur. ujar Paman Birin seperti disampaikan Inspektur Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Akhmad Fydayeen dalam sambutan tertulisnya.
Dalam suasana khidmat tersebut, Paman Birin menyampaikan bahwa doa merupakan transformasi diri untuk meningkatkan nilai-nilai spiritual. Oleh karena itu, keberkahan selalu dibungkus dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Paman Birin, gaung peringatan hari jadi ini juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan, toleransi, dan lain-lain.
“Dengan memperbanyak shalat, Insya Allah kita akan selamat dunia dan akhirat,” kata Paman Birin.
Dengan semangat meneladani Rasulullah, menurut Paman Birin, kita sebagai umatnya dapat mempelajari nilai-nilai toleransi, anti kekerasan, kesetaraan gender dan cinta lingkungan, serta menciptakan rasa damai di sekitar kita.
“Kami Provinsi Kalimantan Selatan tetap berkomitmen mendukung kegiatan keagamaan dan budaya masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berbudi luhur,” tutupnya.
Kegiatan ini diisi tausyiah dari TGH. Ali Hamidi tentang keagungan Nabi Muhammad SAW dalam melihat kehidupan dan keluarga.
“Apa yang diperintahkan Rasulullah, itulah yang kita ikuti. Karena keteladanan beliau sangat baik untuk diikuti, misalnya Rasulullah tidak pernah marah kepada istrinya,” kata TGH Ali Hamidi.
Tidak ada ayat atau hadits yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad bisa bersikap kasar terhadap keluarganya, menurut TGH. Ali Hamidi, cara mengatasi permasalahan bisa ditiru dalam kehidupan sehari-hari.
TGH. Ali Hamidi menilai sosok Nabi Muhammad SAW bisa menjadi teladan bagi setiap umat manusia. Sebab, pendidikan vitalnya menjadi teladan yang patut diikuti semua kalangan.
“Melalui gaung peringatan hari jadi ini, kami menggali nilai-nilai doa kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan semoga berkat kehadirannya di hari jadi ini, Bubuhan Pian bisa berangkat umroh,” kata TGH. Ali Hamidi, mendoakan hadirin.
Di bagian akhir, dibacakan tahlil singkat untuk mendoakan orang-orang shaleh dan berjasa yang telah mendahului kita. Ditutup dengan doa oleh Al-Habib Ali Alaydrus. (Pak Adpim)