Puasa Daud: Niat, Tata Cara, Waktu, dan Prioritas

Puasa Daud: Niat, Tata Cara, Waktu, dan Prioritas

  • October 3, 2024

Puasa Daud adalah salah satu bentuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam karena keutamaannya yang luar biasa. Puasa ini merupakan bentuk puasa yang dilakukan oleh Nabi Daud AS, dengan pola sehari berpuasa dan sehari berbuka. Rasulullah SAW pun sangat memuji amalan ini dan menjadikannya sebagai salah satu puasa terbaik yang bisa dilakukan oleh umat Muslim. Berikut adalah penjelasan mengenai niat, tata cara, waktu, serta prioritas puasa Daud.

1. Niat Puasa Daud

Seperti halnya puasa lainnya, niat menjadi bagian penting dalam pelaksanaan puasa Daud. Niat harus dilafalkan di dalam hati pada malam hari sebelum fajar atau sebelum waktu subuh. Namun, karena ini adalah puasa sunnah, niat juga bisa diucapkan di pagi hari sebelum zawal (waktu tergelincirnya matahari), asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, atau melakukan hal-hal yang lainnya.

Bacaan niat puasa Daud dalam bahasa Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَن أَدَاءِ سُنَّةِ دَاوُدَ ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu sauma ghodin ‘an ada’i sunnati daudi lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari karena melaksanakan puasa sunnah Daud karena Allah Ta’ala.”

Niat ini cukup dilafalkan dalam hati dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, karena setiap amalan bergantung pada niatnya.

2. Makan Sahur

Sama seperti puasa pada umumnya, makan sahur sangat dianjurkan dalam puasa Daud. Sahur bukan hanya sebagai pengisi energi fisik untuk menjalani puasa, tetapi juga memiliki keberkahan spiritual yang besar. Rasulullah SAW menganjurkan sahur karena di dalamnya terdapat banyak pahala dan keberkahan.

Jika seseorang tidak dapat sahur karena terlambat bangun atau sebab lainnya, puasanya tetap sah, selama niat untuk berpuasa sudah diucapkan. Sahur sebaiknya dilakukan menjelang waktu fajar untuk mendapatkan keutamaan mengikuti sunnah Nabi SAW.

3. Menahan Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan

Puasa Daud, seperti puasa-puasa lainnya, mengharuskan seseorang untuk menahan diri dari berbagai hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Beberapa hal yang membatalkan puasa antara lain:

  • Makan dan minum dengan sengaja
  • Berhubungan badan
  • Muntah dengan sengaja
  • Mengeluarkan darah secara berlebihan melalui donor atau pembedahan besar

Selain hal-hal tersebut, seseorang yang berpuasa juga harus menjauhi segala bentuk kemaksiatan, seperti berbohong, berkata kotor, menggunjing (ghibah), memfitnah, dan lainnya. Puasa yang dilakukan dengan terus menjaga perilaku ini akan lebih mendatangkan pahala dan keberkahan.

Dalam hadits disebutkan bahwa puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menjaga akhlak dan perilaku. Jika seseorang berpuasa tetapi masih melakukan hal-hal yang dilarang, ia mungkin hanya mendapatkan rasa lapar dan haus tanpa pahala yang optimal dari Allah SWT.

4. Waktu Berbuka Puasa Daud

Puasa Daud dilakukan seperti puasa biasa, di mana waktu berbuka adalah ketika matahari terbenam atau masuk waktu maghrib. Salah satu sunnah dalam berbuka adalah bersegera untuk membatalkan puasa ketika sudah tiba waktunya. Ini karena berbuka dengan segera merupakan salah satu amalan yang disukai oleh Rasulullah SAW.

Disunnahkan untuk berbuka dengan kurma atau air putih, sesuai dengan kebiasaan Nabi SAW. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan makan makanan yang bergizi untuk menggantikan energi yang hilang selama berpuasa.

5. Prioritas dan Keutamaan Puasa Daud

Puasa Daud memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah SWT. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Daud adalah puasa yang paling dicintai Allah SWT. Nabi Daud AS adalah seorang nabi yang sangat taat kepada Allah, dan puasa ini menjadi bukti dari ketaatannya. Oleh karena itu, puasa Daud dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang paling utama.

Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa puasa ini memiliki ritme yang ideal, yakni sehari berpuasa dan sehari berbuka. Hal ini memberikan kesempatan kepada tubuh untuk beristirahat dan pulih, sekaligus tetap menjaga semangat dalam menjalankan ibadah. Seperti yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr RA:

“Puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Ia berpuasa sehari dan berbuka sehari. Dan salat yang paling dicintai oleh Allah adalah salat Nabi Daud. Ia tidur setengah malam, lalu salat sepertiga malam, kemudian tidur seperenam malam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan lain dari puasa Daud adalah bahwa ia merupakan cara yang baik untuk meningkatkan ketakwaan, kesabaran, dan disiplin diri. Seseorang yang mampu menjaga konsistensi puasa Daud akan mendapatkan kekuatan spiritual dan fisik, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Penutup

Puasa Daud adalah amalan sunnah yang sangat besar keutamaannya dan dicintai oleh Allah SWT. Dengan niat yang tulus, menjaga perilaku selama berpuasa, serta konsisten dalam menjalankan puasa ini, kita dapat meraih keberkahan yang besar dari Allah SWT. Selain mendekatkan diri kepada Allah, puasa ini juga memberikan manfaat fisik dan mental yang tidak kalah penting.

Puasa Daud menjadi bukti kesungguhan seorang Muslim dalam beribadah dan mengikuti jejak para nabi yang dicintai Allah SWT.