Cicit Syekh Abdul Qadir Al Jailani, Syekh Mohammad Fadhil Al Jailani, hadir Studi Tasawuf di kediaman Presiden Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, kawasan Jemursari, Kota Surabaya, Kamis (29/2/2024).
Kajian khusus dilakukan untuk kembali masuk ke rumah pribadi setelah lima tahun tinggal di rumah dinas Gubernur Jawa Timur. Pengajian menyambut datangnya bulan Ramadhan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh dari kalangan kiai dan juga dari kalangan umat Islam se-Jawa Timur.
Penonton begitu heboh mendengarkan pengajian asik tasawuf yang dibawakan oleh Syekh Fadhil.
Tak hanya mendengarkan tausiah, para hadirin juga diharapkan mendapat shalawat dari pendiri dan penasihat utama Markaz Al-Jailani International Turki serta pentahkik Tafsir Al-Jailani Syekh Prof. Dr. Muhammad Fadhil Al-Jailani Al-Hasani Al-Husaini.
Secara khusus Syekh Fadhil menjelaskan tentang ketakwaan para Imam Besar, Maliki, Hambali, Syafii dan Imam Abu Hanifah serta putri-putrinya. Tak hanya itu, Syekh Fadhil pun turut memberikannya praktik diploma agar keberuntungan mengalir kepada para tamu yang hadir.
Artinya, membaca selawat minimal 313 kali sehari. Rutin pula mengamalkan salawat Basyairul Al Khairat. Semoga semuanya berjalan lancar dan keturunannya mendapat ilmu yang berkah.
“Dengan begitu, kalian semua dan keturunan kalian akan mendapat keberkahan ilmu di segala aspek kehidupan. Jika kalian mengamalkan shalat Basyairul Khairat maka kalian akan mendapat kabar baik, ketenangan, kenikmatan dunia, dunia keberkahan hingga akhirat,” katanya.
Ketentuan mengamalkan salawat Basyairul Khairat ada dua sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Fadhil. Artinya, bagi laki-laki, jika dibaca setelah shalat tahajjud 4 rakaat, hikmahnya adalah perempuan tidak akan marah. Sedangkan jika diamalkan oleh wanita, suami tidak akan mengkhianati cinta istrinya.