Teks Khutbah Jumat September 2024: Amalan Sunnah di Bulan Rabiul Awal

Teks Khutbah Jumat September 2024: Amalan Sunnah di Bulan Rabiul Awal

  • October 1, 2024

Teks Khutbah Jumat September 2024: Amalan Sunnah di Bulan Rabiul Awal

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Segala puji hanya bagi Allah SWT, yang telah memberi kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita dapat berkumpul pada hari yang mulia ini. Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita menuju jalan yang lurus.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang amalan sunnah di bulan Rabiul Awal. Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam, karena di bulan inilah lahir manusia paling mulia, Nabi Muhammad SAW. Maka, bulan ini menjadi momen bagi kita untuk memperbanyak ibadah dan amalan yang sunnah sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran beliau.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Amalan pertama yang dapat kita lakukan di bulan Rabiul Awal adalah memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadis disebutkan:

“Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali, maka Allah akan memberikan rahmat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)

Dengan memperbanyak shalawat, kita mengharapkan syafaat dari Rasulullah SAW di hari kiamat kelak. Shalawat juga merupakan bentuk cinta dan penghormatan kita kepada Rasulullah.

Amalan kedua adalah puasa sunnah di bulan Rabiul Awal. Banyak ulama yang menganjurkan puasa pada hari Senin di bulan Rabiul Awal, mengingat hari Senin adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Aku dilahirkan pada hari Senin, diutus pada hari Senin, dan wahyu pertama diturunkan kepadaku pada hari Senin.”

Maka dari itu, puasa pada hari Senin di bulan Rabiul Awal tidak hanya sunnah, tetapi juga menjadi amalan yang penuh berkah karena bertepatan dengan hari kelahiran Nabi.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Amalan ketiga yang juga dianjurkan di bulan ini adalah merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Para ulama, termasuk Imam As-Suyuthi, menjelaskan bahwa memperingati Maulid Nabi adalah amalan yang baik, karena merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam kitab Al-Wasail fi Syarhis Syamail, Imam As-Suyuthi menyebutkan bahwa rumah atau tempat yang digunakan untuk memperingati Maulid Nabi akan dikelilingi oleh para malaikat, dan mereka mendoakan kebaikan bagi penghuni tempat tersebut.

Imam As-Suyuthi juga menyebutkan bahwa barangsiapa yang ikut merayakan Maulid Nabi, Allah SWT akan melimpahkan rahmat dan keberkahan kepada mereka. Oleh karena itu, memperingati Maulid Nabi dengan membaca shalawat, mendengarkan kisah tentang keutamaan beliau, serta bersedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Dalam kitab Al-Tanbihatul Wajibat, KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, menjelaskan bahwa memperingati Maulid Nabi bukanlah sesuatu yang dilarang dalam Islam. Bahkan, banyak ulama menganjurkan perayaan Maulid di bulan Rabiul Awal. Perayaan ini diisi dengan kegiatan yang positif seperti membaca Al-Qur’an, bershalawat, dan menyampaikan kisah-kisah tentang kemuliaan Nabi Muhammad SAW.

Dengan memperingati Maulid Nabi, kita juga dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama muslim, serta mengingatkan kita tentang perjuangan Nabi dalam menyebarkan agama Islam.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Marilah kita bersama-sama memperbanyak amalan sunnah di bulan Rabiul Awal ini. Semoga dengan memperbanyak shalawat, puasa sunnah, dan memperingati Maulid Nabi, kita mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT serta syafaat dari Rasulullah SAW.

Semoga Allah SWT selalu membimbing kita ke jalan yang lurus dan menjadikan kita pengikut sejati Nabi Muhammad SAW yang kelak mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat. Amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.